Latest News

A
Aberasi kromatis: cacat pada lensa yang mengakibatkan berkas cahaya untuk panjang gelombang yang berbeda dibiaskan dengan sudut yang berbeda. Cacat ini dapat diatasi dengan memberikan lensa tambahan.
Aberasi sferis: cacat pada cermin berbentuk kulit bola yang mengakibatkan perbedaan sudut pantul antara berkas cahaya yang jatuh di titik yang dekat dari sumbu cermin dengan berkas cahaya yang jatuh di titik yang jauh dari sumbu cermin (misalnya di tepi cermin).
Albedo: perbandingan antara intensitas cahaya yang diterima permukaan planet dari Matahari dengan yang dipantulkan kembali. Bulan memiliki albedo 0,113 dan Bumi 0,367.
Almanak: katalog yang berisikan jadwal fenomena benda langit seperti kapan Matahari, Bulan, dan planet-planet terbit dan terbenam.
Altitud: salah satu besaran dalam sistem koordinat alt-azimuth. Artinya adalah ketinggian sebuah benda langit yang dihitung dari horison ke arah kutub-kutub langit. Nilainya dari -90° hingga 90°.
Apfokus: jarak terjauh sebuah benda terhadap titik fokus elips orbitnya. Misalnya, jarak terjauh Bumi dari Matahari disebut dengan aphelion. Dalam sistem Bulan – Bumi, namanya apogee. Dalam sistem bintang ganda, namanya apastron. Bumi berada di aphelion saat bulan Juli.
Asensiorekta: salah satu besaran dalam koordinat ekuatorial yang mendefinisikan jarak antara titik gamma dengan titik potong proyeksi benda langit dari kutub ke ekuator langit. Asensiorekta dihitung sepanjang ekuator langit dari 0 – 24 jam berlawanan gerak harian bintang.
Asterisme: kumpulan bintang di langit yang membentuk pola tertentu. Sebuah asterisme bisa saja merupakan bagian dari sebuah rasi (misalnya bintang tujuh di rasi Ursa Major dan Ursa Minor) atau gabungan dari beberapa bintang di berbagai rasi (misalnya segitiga musim panas yang terdiri dari bintang Vega, Deneb, dan Altair).
Asteroid: benda kecil di tata surya, yang sangat banyak terdapat di antara orbit Mars dan Jupiter. Selain itu, ada juga NEA, Near Earth Asteroid atau asteroid di dekat Bumi.
Astrometri: cabang ilmu dalam astronomi yang mempelajari penentuan posisi objek langit. Contohnya penentuan orbit bintang ganda, asteroid, dan gerak diri bintang.
Astrofisika: cabang ilmu dalam astronomi yang mempelajari proses fisika yang terjadi di dalam objek langit. Seperti reaksi nuklir di dalam inti bintang dan proses hantaran energi dari inti bintang hingga ke atmosfernya.
Aurora: cahaya yang timbul di lapisan ionosfer akibat interaksi antara partikel bermuatan yang berasal dari angin Matahari dengan medan magnet planet. Di Bumi, aurora ada 2 macam, yaitu aurora Borealis (terlihat dari Bumi belahan utara) dan aurora Australis (terlihat dari Bumi belahan selatan).
Autumnal Equinox: saat Matahari berada tepat di ekuator langit pada sekitar tanggal 23 September setiap tahunnya. Pada saat itu, kawasan Bumi yang ada di utara khatulistiwa mengalami musim gugur dan yang ada di selatan mengalami musim semi.
Awan Oort: awan hipotetik yang terletak di bagian tepi tata surya kita dan berisikan batuan beku yang menjadi sumber komet. Jaraknya sekitar 50.000 SA dari Matahari.
B
Benda Hitam (Black Body): benda hipotetis yang menyerap semua energi yang diterimanya. Benda ini dapat didekati dengan membuat eksperimen berikut: sebuah benda berongga yang diberi lubang kecil dipanaskan. Apabila kita amati lubang yang ada di benda tersebut maka sifat pancaran energinya mendekati sifat benda hitam.
Bimasakti: galaksi yang kita tinggali. Dalam bahasa Inggris, galaksi ini disebut Milkyway.
Binokular: alat bantu optik yang terdiri dari sepasang sistem lensa yang lebih dikenal dengan istilah kekeran. Binokuler ini membentuk bayangan tegak sehingga lebih sering digunakan sebagai teropong medan/Bumi daripada teropong langit.
Bintang: benda langit yang menghasilkan dan memancarkan energi/cahayanya sendiri.
Bola langit: bola khayal yang digunakan untuk memetakan seluruh benda langit. Bola ini merupakan perluasan dari bola Bumi dan memiliki unsur-unsur yang mirip seperti yang dimiliki Bumi, yaitu kutub utara dan selatan langit serta ekuator langit.
Bolide: bola api yang mengeluarkan suara bergemuruh, yang timbul ketika meteor melintas di udara.
Bulan: secara umum berarti satelit alami sebuah planet. Secara khusus berarti nama satelit milik Bumi. Selain itu juga memiliki arti penanda waktu yang berisikan sekitar 30 hari dalam penanggalan/sistem kalender.
Bulge: bagian pusat dari sebuah galaksi spiral yang menonjol, berbentuk spheroid yang ukuran tiga sumbunya berbeda.
Bujur: salah satu komponen penentu koordinat dalam sistem koordinat Bumi, horison, ekliptika, dan galaktik. Garis bujur selalu menghubungkan kutub utara dan kutub selatan sistem koordinatnya. Biasanya memiliki nilai 0° – 360°.
C
Centaurus: rasi berbentuk setengah manusia dan setengah kuda yang berada di belahan langit selatan. Rasi ini berada sangat dekat dengan rasi Crux. Dua kakinya, dua bintang paling terang di rasi ini yaitu bintang Alfa dan Beta Centauri, menunjuk rasi Crux di sebelah baratnya.
Cepheid: nama turunan dari rasi Cepheus. Nama rasi ini terkenal karena bintang variabel Cepheid yang menjadi salah satu andalan dalam menentukan jarak galaksi yang jauh. Bintang variabel ini memiliki keteraturan dan hubungan antara luminositas dengan periode variabilitasnya.
Ceres: nama sebuah planet katai yang terletak di sabuk asteroid (antara Mars dan Jupiter). Awalnya, Ceres dikelompokkan sebagai asteroid. Namun berubah menjadi planet katai sejak Agustus 2006.
Crux: rasi berbentuk salib/layang-layang yang berada di belahan langit selatan. Rasi ini menjadi salah satu penunjuk arah selatan yang cukup akurat. Rasi ini dapat diamati setelah Matahari terbenam pada bulan Maret hingga September.
D
Deklinasi: salah satu besaran dalam koordinat ekuatorial yang mendefinisikan jarak antara ekuator langit ke benda langit. Nilainya adalah dari  -90° hingga 90°.
Diagram garpu tala: diagram yang menunjukkan pengelompokan galaksi berdasarkan bentuknya. Diagram ini dibuat oleh Edwin Hubble.
Diagram HR: diagram Hertzsprung-Russel, yaitu diagram yang menunjukkan sebaran bintang berdasarkan luminositas dan temperaturnya.
E
Efek Doppler: perubahan panjang gelombang suatu sumber pemancar gelombang yang dideteksi apabila sumber tersebut bergerak relatif terhadap pengamat. Pada pengamatan spektrum bintang/galaksi yang bergerak, kita akan melihat pergeseran panjang gelombang ke arah merah jika benda itu menjauhi kita dan pergeseran ke arah biru jika benda itu mendekati kita.
Ekuator langit: garis imajiner yang membagi langit menjadi dua bagian sama besar, yaitu belahan langit utara dan selatan. Garis ini merupakan perluasan dari garis ekuator/khatulistiwa hingga memotong bola langit.
Ekliptika: bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari. Bidang ini membentuk sudut sebesar 23,5° dengan ekuator langit. Dapat juga dikatakan sebagai lintasan semu Matahari selama satu tahun di langit.
Elips: suatu kurva tertutup yang memiliki dua buah titik pusat (disebut titik fokus). Kurva semacam ini dapat dihasilkan dari mengiris sebuah kerucut dengan sudut irisan antara 0 hingga sudut kemiringan sisi kerucut. Kelonjongan sebuah elips dinyatakan dengan nilai eksentrisitas antara 0 dan 1. Eksentrisitas 0 akan memberikan lingkaran, 1 berarti parabola, dan lebih dari 1 berarti hiperbola.
Elongasi: sudut yang dibentuk antara Matahari, Bumi, dan planet.
Equinox: berarti panjang siang yang sama dengan panjang malam. Terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu di sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September.
F
Fluks bintang: jumlah energi yang dipancarkan satu satuan luas permukaan bintang ke segala arah.
Fotometri: teknik dalam astronomi yang khusus mempelajari intensitas pancaran elektromagnetik dari benda langit.
Fotosfer: bagian dari Matahari yang memancarkan cahaya.
Fusi (reaksi): reaksi penggabungan atom-atom. Di pusat bintang seperti Matahari, reaksi yang terjadi adalah pembentukan Helium dari Hidrogen.
G
Galaksi: kumpulan terbesar bintang-bintang di alam semesta. Memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam, seperti spiral, elips, dan tak beraturan. Galaksi Bimasakti (Milky Way Galaxy) berbentuk spiral.
Geosentrisme: paham yang menyatakan bahwa tata surya (alam semesta) berpusat pada Bumi dan semua benda langit bergerak mengelilingi Bumi.
Gerak harian: gerak benda langit dalam sehari terbit dan terbenam dari timur ke barat.
Gerak tahunan: gerak Matahari dalam setahun yang berpindah-pindah rasi dari barat ke timur.
Gerhana: peristiwa tertutupnya sebuah objek karena adanya objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gravitasi: gaya tarik menarik yang timbul antara 2 benda bermassa atau lebih yang memiliki jarak tertentu.
Grup Lokal (Local Group): kelompok kecil galaksi di sekitar Galaksi Bimasakti. Beranggotakan sekitar 30 galaksi, kelompok galaksi ini hanya beranggotakan sedikit galaksi yang berukuran besar, di antaranya adalah Bimasakti, Andromeda, Awan Magellan Besar, dan Awan Magellan Kecil.
Gugus bintang (star cluster): sekelompok bintang-bintang yang berdekatan karena dilahirkan pada daerah yang sama. Terdapat dua jenis gugus bintang, yaitu gugus terbuka dan gugus bola.
Gugus terbuka/galaktik (open cluster ): gugus bintang dengan bintang anggota berjumlah kurang dari 100 bintang. Ruang antar bintang terlihat renggang
Gugus bola (globular cluster): gugus bintang dengan bintang anggota berjumlah hingga jutaan bintang. Ruang antar bintang terlihat rapat.
H
Halo galaksi: komponen terbesar dari sebuah galaksi spiral. Diperkirakan bahkan membentang lebih jauh dari batas terjauh piringan yang bisa dilihat.
Heliosentrisme: paham yang menyatakan bahwa tata surya (alam semesta) berpusat pada Matahari dan semua benda langit mengelilingi Matahari.
Horison: garis khayal yang membatasi wilayah langit yang dapat diamati dengan permukaan Bumi yang dipijak pengamat. Di laut yang luas, horison mempertemukan laut dengan langit.
Hujan meteor: peristiwa terlihatnya puluhan hingga ratusan meteor dalam semalam. Hujan meteor selalu terjadi di tanggal yang sama setiap tahun. Batuan yang menjadi asal meteor biasanya berasal dari serpihan debu komet.
I
Inklinasi: sudut yang terbentuk akibat dua bidang yang tidak terletak berhimpit tetapi berpotongan. Inklinasi ekliptika dengan ekuator langit adalah 23,5°, inklinasi orbit Bulan dengan ekliptika adalah 5° .
J
Jupiter: nama salah satu planet di tata surya kita.
K
Katai putih: salah satu tahapan akhir dari evolusi bintang yang terjadi ketika bintang menghembuskan selubungnya setelah menjadi planetary nebula dan hanya menyisakan bagian intinya saja. Matahari diyakini akan menjadi sebuah bintang katai putih.
Komet: benda kecil di tata surya yang terlihat memiliki ekor ketika melintas di dekat Matahari. Karena orbitnya yang sangat eksentrik, komet lebih sering diamati ketika berada di dekat Matahari saja. Contoh: komet Halley yang mendekati Matahari setiap 76 tahun sekali.
Konjungsi: konfigurasi yang terbentuk ketika planet – Matahari – Bumi berada pada satu garis lurus. Untuk planet dalam, formasi seperti itu disebut dengan konjungsi superior. Sedangkan konfigurasi Matahari – planet – Bumi disebut konjungsi inferior. Sudut elongasi planet saat konjungsi adalah 0° .
Konstelasi: rasi.
Korona: bagian luar Matahari yang sangat panas dan hanya dapat diamati ketika terjadi gerhana Matahari total.
Kosmologi: cabang ilmu astronomi yang mempelajari sejarah, evolusi, dan perkembangan alam semesta.
Kuadratur (timur dan barat): konfigurasi yang terbentuk ketika elongasi planet luar adalah 90° .
Kulminasi: melintasnya sebuah benda langit di garis yang menghubungkan titik utara dan selatan. Kulminasi terdiri atas 2 jenis, kulminasi atas yaitu ketika benda langit melintasi garis yang menghubungkan titik utara, zenith, dan titik selatan (berada di atas horison) dan kulminasi bawah yaitu ketika benda langit melintasi garis yang menghubungkan titik utara, nadir, dan titik selatan (berada di bawah horison).
L
Leonid: salah satu nama hujan meteor yang terkenal karena jumlah meteornya sangat banyak dan spektakuler. Diambil dari nama rasi Leo yang menjadi titik radian/titik tempat meteor-meteor yang terjadi “berasal.”
Lubanghitam: bentuk akhir dari evolusi bintang bermassa sangat besar. Lubanghitam baru terbentuk apabila bintang tersebut mengalami supernova. Setelah itu massa bintang yang tersisa begitu besar tetapi radiusnya sangat kecil sehingga gaya gravitasi di permukaan sangat besar, bahkan cahay tidak dapat lolos dari tarikan gravitasinya. Akibatnya bintang runtuh pada dirinya sendiri.
Luminositas: jumlah energi per detik yang dipancarkan seluruh permukaan bintang ke segala arah. Besarnya bergantung pada kuadrat jejari bintang dan pangkat empat temperaturnya.
M
Magnitudo: satuan yang digunakan untuk menyatakan kecerlangan suatu bintang/benda langit.
Meridian: garis khayal yang menghubungkan kutub utara langit dan kutub selatan langit dan memisahkan belahan langit sebelah timur dengan langit barat. Peristiwa saat objek langit melintasi meridian dari timur ke barat disebut juga transit.
Messier: nama katalog untuk 110 benda-benda langit yang menarik, berisi nebula, gugus bintang, dan galaksi. Nama Messier diambil dari nama penemunya, Charles Messier (1730-1817) seorang astronom Prancis.
Meteor: kilatan cahaya di langit yang diakibatkan oleh masuknya benda asing ke Bumi. Benda tersebut akan bergesekan dengan partikel di atmosfer Bumi sehingga memanas dan memijar. Benda ini bisa saja habis terbakar atau terus melaju hingga menumbuk permukaan Bumi.
Meteorit: meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer dan menumbuk permukaan Bumi.
Meteoroid: benda yang ukurannya lebih kecil dari asteroid dan lebih besar dari atom yang terdapat di ruang angkasa dan menjadi benda yang menimbulkan meteor.
Mounting: sistem penyokong suatu teleskop yang menghungkan teleskop dengan kaki-kaki penyangga (tripod atau monopod).
N
Nebula: sekumpulan gas dan debu yang memiliki kerapatan rendah. Dapat merupakan materi pembentuk bintang atau sebaliknya, merupakan sisa ledakan bintang (supernova).
(Bintang) Neutron: sisa supernova (hasil ledakan bintang bermassa besar) yang membentuk bintang yang sedemikian padat sehingga hanya berisikan neutron saja.
New General Catalogue (NGC): katalog yang berisikan daftar nebula, gugus bintang, dan galaksi. Jumlah objeknya mencapai 7.840 buah.
O
Okultasi: peristiwa tertutupnya sebuah benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih besar. Contohnya okultasi bintang oleh Bulan atau planet oleh Bulan.
Oposisi: konfigurasi yang terbentuk ketika Matahari – Bumi – planet berada pada satu garis lurus. Sudut elongasi planet saat oposisi adalah 180° .
Orbit: lintasan sebuah benda langit dalam mengelilingi benda langit lainnya.
Orion: rasi yang digambarkan sebagai sosok pemburu. Sangat terkenal dengan tiga sabuk berjejer yang disebut sabuk Orion. Rasi ini dapat diamati setelah Matahari terbenam pada bulan Desember hingga Mei.
P
Paralaks: perbedaan pandangan akibat melihat sebuah benda dari 2 tempat yang berbeda. Contoh sederhananya adalah melihatsebuah pensil yang digenggam di tangan sejauh 30 cm dari mata secara bergantian dengan hanya satu mata kanan dan kiri saja. Pensil tersebut akan terlihat berpindah relatif terhadap benda di belakangnya.
Parsek (parsec, pc): jarak objek yang memiliki paralaks sebesar 1 detik busur, yaitu sebesar 206265 SA atau 3.26 tahun cahaya.
Penumbra: bayangan sebuah benda (Bulan atau Bumi) yang tidak terlalu pekat. Ketika gerhana Matahari terjadi, wilayah di Bumi yang terkena penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari sebagian. Sedangkan saat gerhana Bulan penumbra, kecerlangan Bulan purnama hanya akan berkurang sedikit dan sangat sulit dideteksi mata telanjang.
Perifokus: jarak terdekat dari titik fokus untuk orbit elips. Apabila Matahari yang berada di titik fokus disebut dengan perihelion, bila bintang yang di titik fokus sebutannya adalah periastron. Bumi berada di titik perihelion pada bulan Januari
Polusi Cahaya: polusi karena cahaya buatan manusia justru membuat langit malam menjadi terang. Hal ini sangat mengganggu pengamatan astronomi karena informasi dari langit datang dalam bentuk cahaya, sehingga jika lingkungan sekitar terlalu terang oleh cahaya lampu penduduk/jalan maka benda langit akan semakin sulit dilihat.
Phobos: salah satu satelit/bulan milik planet Mars.
Planetary Nebula: bentuk lanjutan evolusi bintang bermassa kecil setelah tahap raksasa merah. Bintang akan melontarkan selubungnya dan hanya menyisakan inti bintang menjadi katai putih. Matahari nanti akan menjadi seperti ini.
Pluto: nama benda di tata surya yang sempat digolongkan sebagai planet sebelum tahun 2006. Karena bentuk orbitnya, Pluto bisa menjadi lebih jauh daripada Neptunus atau lebih dekat.
Pulsar: pulsating radio source. Sumber pemancar energi radio yang pancarannya berubah-ubah secara periodik. Asalnya adalah bintang neutron yang berputar/rotasi dengan cepat.
Q
Quasar: quasi stellar object. Objek yang tampak seperti bintang (sumber cahaya titik) namun berjarak sangat jauh dan mengindikasikan bahwa objek ini berada di luar Galaksi. Diketahui sebagai galaksi yang memiliki bagian inti yang aktif (Active Galactic Nuclei).
R
Rasi: kumpulan bintang yang tampak berdekatan di langit dan membentuk benda khayal bila dibuat garis yang menghubungkan bintang-bintangnya.
Reflektor: jenis teleskop yang menggunakan cermin dalam sistem optiknya.
Refraktor: jenis teleskop yang menggunakan lensa dalam sistem optiknya.
Revolusi: gerak benda langit mengitari pusat massa sistemnya. Misalnya gerak planet-planet di tata surya mengelilingi Matahari, gerak Bulan mengelilingi Bumi, dan gerak
Rotasi: gerak benda langit berputar pada porosnya.
S
Sabuk Van Allen: daerah di ruang angkasa dekat Bumi yang berbentuk donat yang berisikan partikel bermuatan
Satuan Astronomi, SA (Astronomy Unit, AU): jarak rata-rata Bumi – Matahari, sebesar 149.6 juta km, atau disederhanakan menjadi 150 juta km. Penggunaan jarak ini terbatas pada lingkup tata surya.
Supernova: peristiwa meledaknya bintang, yang menjadi tahapan akhir evolusi bintang bermassa besar.
T
Tahun Cahaya (light year, ly): jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu 1 tahun. Kalikan kecepatan tempuh cahaya (300.000 km/dt) dengan jumlah detik dalam setahun. Hasilnya adalah 946 x 10^14 km atau 6324 AU. Jarak Matahari – Bumi adalah 8 menit cahaya.
Tata surya: sistem banyak benda yang bercirikan adanya sebuah benda dominan berupa bintang yang dikelilingi benda-benda lainnya yang lebih kecil. Hingga kini telah banyak ditemukan sistem tata surya di bintang lain, selain tata surya yang kita tinggali (Matahari dan 8 planetnya).
Teleskop: piranti optik astronomi yang membantu mata untuk mengamati benda-benda langit yang redup. Sistem kerja utamanya adalah mengumpulkan cahaya.
Transit: peristiwa melintasnya sebuah benda langit di meridian (disebut juga kulminasi atas). Arti lainnya adalah peristiwa melintasnya planet Merkurius atau Venus di depan piringan Matahari ketika diamati dari Bumi.
Trojan: kelompok asteroid yang berada di lintasan/orbit Jupiter, berjarak sudut 60° di depan dan belakang Jupiter. Dengan demikian, asteroid ini mengorbit Matahari bersama-sama Jupiter dan tidak akan pernah menumbuk Jupiter.
U
Ultraungu: suatu daerah energi dengan panjang gelombang yang pendek dan energi tinggi.
V
Vernal equinox: suatu waktu di kala Matahari berada tepat di titik perpotongan antara ekliptika dengan ekuator, sehingga pada saat itu panjang siang dan malam di Bumi di semua tempat adalah sama. Terjadi pada tanggal 21 Maret. Bisa disebut juga sebagai equinox awal.
W
W-Virginis: nama bintang variabel yang terletak di rasi Virgo
X
X-ray: sinar X. Pancaran elektromagnetik dengan energi tinggi.
Y
Yerkes: nama sistem klasifikasi bintang berdasarkan luminositas.
Z
Zenith: titik di langit yang berada tepat di atas kepala. Lawannya adalah Nadir.
Zodiak: kelompok rasi yang dilewati ekliptika (Matahari) sepanjang tahun. Ada 12 rasi dalam zodiak yang dikaitkan dengan astrologi.


Source : http://duniaastronomi.com/kamus-astronomi/

 Adams, John Couch (1819-1892). Seorang astronom Inggris yang pada tahun 1845 meramalkan adanya planet yang teletak di seberang Uranus dengan mempelajari gangguan yang dialami orbit Uranus. Astronom Prancis Le Verrier membuat prediksi yang sama dan kemudian hasilnya diserahkan ke Observatorium Berlin di mana selanjutnya para astronom di obsertvatorium ini berhasil menemukan Uranus pada 24 September 1846.

Akondrit (achondrite). Meteorit batuan yang tidak mengandung kondrul.
Albedo. Daya pantul suatu benda yang dinyatakan dengan perbandingan intensitas cahaya yang datang dengan intensitas yang bisa dipantulkannya.
Alfvén, gelombang. Gelombang hidromagnet yang bergerak sepanjang garis gaya medan magnet. Gelombang ini menjadi sumber utama mekanisme percepatan partikel yang bermuatan di dalam plasma.
Alfvén, konduktansi. Konduktansi plasma yang mendapatkan pengaruh medan magnet.
Andesit. Batuan vulkanik yang sebagian besar tersusun dari plagioklas, feldspar, dan piroksin.
Angin surya (solar wind). Pancaran partikel berenergi tinggi dari korona matahari.
Antar planet, materi. Gas dan debu yang terletak dalam ruang antar planet.
Aphelion. Titik terjauh dalam orbit planet yang bergerak mengelilingi matahari.
Apogee: titik pada orbit yang jaraknya terjauh dari bumi (lihat juga "Perigee").
 
Asteriod Apollo. Asteroid yang setengah sumbu panjangnya lebih besar dari 1 satuan astronomi dan jarak perihelionnya kurang dari 1,017 satuan astronomi.
Asteroid Amor. Asteroid yang memiliki jarak perihelion di antara 1,017 dan 1,3 satuan astronomi.
Asteroid pendekat bumi (earth-approaching asteroid). Asteroid-asteroid yang orbitnya memotong orbit bumi atau suatu saat akan memotong orbit bumi akibat gravitasi bumi. Asteroid ini terbagi menjadi dua, yaitu asteroid Apollo yang sekarang orbitnya memotong orbit bumi dan asteroid Amor dan Aten yang sedang tidak memotong orbit bumi.
Asteroid Troya. Asteroid-asteroid yang jarak orbitnya sama dengan jarak orbit Yupiter, tetapi berada pada jarak 60o di depan atau di belakang Yupiter.
Asteroid, sabuk. Daerah di antara orbit Mars dan Yupiter yang merupakan tempat kedudukan sebagian besar asteroid. Sabuk utama berada pada jarak 2,2 sampai 3,3 satuan astronomi dari matahari.
Asteroid. Benda langit yang mengorbit matahari dan ukurannya lebih kecil dari ukuran planet tetapi tidak memiliki ciri-ciri yang dimiliki komet. Biasa disebut juga planet minor.
Asthenosfer. Lapisan batuan yang lentur, terletak di bawah litosfer (kerak bumi).
Astronomi, satuan. Setengah sumbu panjang orbit benda langit yang memiliki massa dan perioda orbit sama dengan perioda orbit bumi. Besaran ini dipakai sebagai satuan jarak dalam telaah tentang tata surya kita dan berharga 149.600.000 km.
Aurora. Cahaya yang dipancarkan oleh atom dan ion di ionosfer. Biasa terjadi di daerah kutub.
Azimuth. Sudut pada horison langit yang diukur ke arah timur dari titik utara ke titik potonghorison dengan lingkaran yang melewati suatu benda langit.
Ballistic limit (limit balistik): tebal minimum sebuah target (misalnya pelindung serpihan (debris)) yang tidak mampu ditembus oleh partikel penumbuk.
 
Basalt. Batuan beku berwarna hitam yang kaya akan magnesium dan besi. Biasanya berasal dari letusan gunung berapi.
Benua, pergeseran. Pergerakan benua-benua di bumi akibat tektonik lempeng.
Biosfer. Wilayah kehidupan yang terdapat di bumi, termasuk di dalamnya adalah atmosfer, hidrosfer, tanah, dan litosfer (kerak bumi) sampai kedalaman 2 km.
Breakup: pecahnya benda antariksa menjadi serpihan-serpihan (debris). Breakup bisa disengaja maupun tidak disengaja. Sejak awal tahun 1960-an, sampah antariksa hasil breakup adalah komponen terbesar populasi sampah antariksa.
 
Breksi (breccia). Batuan yang tersusun dari pecahan-pecahan batuan. Terbentuk oleh panas dan tekanan yang tinggi akibat benturan meteorit.
Bulan baru. Fasa bulan saat bujurnya sama dengan bujur matahari.
Bulan bungkuk. Fasa bulan saat lebih dari setengah permukaan bulan kelihatan dari bumi.
Bulan purnama. Fasa bulan saat berada dalam posisi oposisi (180o dari mataha­ri.)
Bulan sabit. Fasa bulan saat sudut elongasinya dari matahari kurang dari 90o dan permukaan yang kelihatan dari bumi kurang dari setengahnya.
Cataloging: proses mendeteksi, mengidentifikasi, dan menentukan orbit sebuah benda antariksa. Pada cataloging, data dari jaringan sensor digunakan untuk membuat satu set elemen orbit yang menggambarkan orbit benda tersebut. Elemen orbit ini dapat digunakan untuk memprediksi posisi benda di masa depan tapi harus diperbarui secara rutin untuk memperhitungkan gangguan-gangguan orbit. Katalog benda-benda antariksa telah dikompilasi dan dirawat oleh instansi dan agen antariksa di berbagai negara. 
 
Cekungan (basin). Daerah lebar (diameter lebih besar dari 200 km) pada suatu planet berbentuk lingkaran yang lebih rendah dari daerah sekitarnya dan biasanya dikelilingi pegunungan. Daerah ini terbentuk akibat benturan asteroid pada permukaan planet itu.
Centaur. Anggota tata surya yang orbitnya terletak di antara orbit Saturnus dan Neptunus. Contoh dari objek ini adalah Chiron. Bentuk objek-objek ini bermacam-macam, ada yang mirip komet, dan ada yang mirip asteroid. Orbitnya menunjukkan bahwa mereka belum lama sampai di kedudukannya yang sekarang, dan kebanyakan ahli berpendapat bahwa mereka adalah Objek Sabuk Kuiper yang mengalami migrasi.
Chassignite. Sejenis meteorit yang mungkin berasal dari planet Mars.
Circular semisynchronous orbit (orbit semisinkron sirkular): orbit sekeliling bumi yang berbentuk lingkaran (seperti yang digunakan oleh Global Positioning System) dengan periode sekitar 12 jam. Ketinggian rata-rata orbit ini sekitar 20.200 km.
 
Coesite. Sejenis silikat yang sangat padat, terbentuk akibat panas dan tekanan yang tinggi akibat benturan meteorit.
Coma. Selubung gasdan debu yang mengelilingi inti komet yang masih aktif.
Cubewano. Satu kelas anggota Objek Sabuk Kuiper yang biasa disebut sebagai Objek Sabuk Kuiper klasik. Nama ini diambil dari nama Objek Sabuk Kuiper klasik yang pertama kali ditemukan yaitu (15760) 1992 QB1. Setengah sumbu panjang objek ini adalah 40-50 SA.
Debris (serpihan): lihat "Orbital debris".
 
Debris flux (fluks serpihan): jumlah serpihan yang melewati suatu area tertentu dalam suatu waktu. Area maupun fluks dapat didefinisikan sebagai surface area atau cross-sectional area. Fluks serpihan yang dialami oleh suatu satelit berbanding lurus dengan probabilitas tumbukan.
 
Decay (peluruhan): berkurangnya ketinggian benda antariksa secara alami yang berakhir dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer bumi (reentry). Di orbit rendah, laju peluruhan terutama ditentukan oleh kerapatan atmosfer dan perbandingan luas area dan massa benda (area-to-mass ratio), tapi di orbit tinggi gaya gravitasi matahari-bulan yang menentukan laju peluruhan benda. Peluruhan dapat dipercepat dengan menurunkan perigee benda.
 
Deferent. Lintasan pergerakan episikel yang berbentuk lingkaran dalam sistem semesta Ptolomeus.
Deorbit: Masuknya benda antariksa ke atmosfer bumi karena sengaja diperlambat geraknya, biasanya menggunakan sistem propulsi.
 
Diapirisme. Proses menerobosnya materi dari bagian kerak sebuah planet ke permukaannya, biasanya ini menghasilkan gejala gunung lumpur (mud volcano) seperti yang terjadi di Lapindo Brantas.
Diferensiasi. Proses yang dialami sebuah planet di mana akhirnya planet itu memiliki lapisan-lapisan dengan komposisi kimia dan mineral yang berbeda.
Efek rumah kaca (green house effect). Terperangkapnya radiasi infra merah oleh gas-gas yang ada di atmosfer sebuah planet. Peristiwa ini mengakibatkan kenaikan temperatur permukaan planet itu.
Efek rumah kaca, perusakan (runaway green house effect). Pemanasan pada suatu planet yang mengakibatkan efek rumah kacanya semakin dahsyat dan mengakibatkan pemanasan lebih lanjut. Proses ini mengakibatkan perubahan temperatur permu­kaan planet dan struktur atmosfernya sampai dicapainya kesetimbangan yang baru.
Efemeris. Tabel yang memuat kedudukan benda-benda langit dalam waktu-waktu yang berbeda.
Ekliptika. Tempat kedudukan lintasan semu matahari di langit.
Eksentrisitas. Suatu besaran yang menentukan bentuk sebuah elips, yang menunjukkan perbandingan antara jarak fokus dengan sumbu panjang elips itu.
Eksogen. Dalam geologi ini berarti proses yang berlangsung akibat gaya-gaya dari luar, seperti jatuhnya meteorit.
Eksosfer. Bagian terluar lapisan atmosfer. Di sini atom-atom dan molekul mudah sekali terlepas ke angkasa luar akibat tumbukan antara sesamanya.
Elips. Salah satu bentuk irisan kerucut. Elips terbentuk bila sebuah bidang datar memotong kerucut dalam arah yang tidak sejajar alasnya.
Elongasi. Selisih bujur sebuah planet dengan matahari.
Endogen. Dalam geologi, ini berarti proses yang berlangsung akibat gaya-gaya dari dalam sebuah planet seperti gempa dan kegiatan vulkanisme.
Episikel (epicycle). Lintasan benda langit dalam sistem Ptolomeus yang berbentuk lingkaran. Pusat episikel ini mengitari titik lain (deferent).
Equant. Suatu titik stasioner dalam sistem orbit Ptolomeus yang tidak terletak di pusat orbit sebuah episikel.
Faculus (j. faculae). Daerah terang di dekat tepi piringan matahari.
Feldspar. Mineral silikat yang kaya aluminium dan kadang-kadang disertai dengan natrium, kalsium dan kalium.
Flare. Pancaran cahaya terang di atmosfer matahari yang berlangsung singkat akibat adanya proses ledakan.
Fotosfer, Bagian permukaan matahari yang kelihatan, tempat dipancarkan­nya radiasi ke luar angkasa.
Fragmentation (fragmentasi): proses pecahnya benda antariksa menjadi serpihan-serpihan (debris). Fragmentasi mencakup proses-proses semacam breakup dan physical deteriorationdikarenakan kontak benda dengan lingkungan (exposure) dan penuaan usia benda (aging). Fragmentasi tidak mencakup lepasnya bagian benda yang direncanakan, dikendalikan, dan disengaja (lihat "Mission-related Object"). 
 
Fraunhofer, garis. Garis absorpsi pada spektrum matahari.
Galilean, satelit. Satelit-satelit Yupiter yang terbesar, yaitu Io, Ganymede, Callisto dan Europa. Satelit-satelit ini ditemukan oleh Galileo.
Geomagnetik, kutub. Kutub sebuah magnet batang hipotesis yang garis-garis gaya medan magnetnya berimpit dengan garis-garis gaya medan magnet bumi.
Geomorfologi. Telaah tentang asal-usul bentuk-bentuk permukaan bumi.
Geostationary earth orbit (GSO) (orbit geostasioner): orbit sekeliling bumi berbentuk hampir lingkaran dengan inklinasi mendekati nol derajat dan periode sekitar 1.436 menit (23 jam 56 menit). Pada orbit ini, posisi satelit relatif tetap di atas sebuah titik di ekuator bumi dengan ketinggian rata-rata sekitar 35.785 km. Orbit ini adalah bentuk khusus dari orbit geosinkron.
 
Geostationary transfer orbit (GTO) (orbit transfer geostasioner): orbit eliptik dengan apogeesekitar GEO dan perigee di LEO. Orbit ini digunakan untuk men-tranfser satelit dari LEO ke GEO. Selongsong roket yang biasanya dipakai dalam transfer ini sering bertahan di orbit setelah satelit dilepaskan dari roket.
 
Geosynchronous earth orbit (GEO) (orbit geosinkron): orbit sekeliling bumi berbentuk hampir lingkaran dengan inklinasi sembarang dan periode sekitar 1.436 menit (23 jam 56 menit).Groundtracks satelit GEO berbentuk pola angka 8, menyelesaikan satu putaran penuh dalam waktu sehari, dengan pusat angka 8 tepat berada di atas ekuator bumi pada ketinggian 35.785 km.
 
Gerhana. Terhalangnya cahaya yang dipancarkan suatu obyek oleh obyek lain yang ukuran sudutnya hampir sama besar. Bandingkan dengan okultasi.
Granulasi. Keadaan fotosfer yang berbercak-bercak akibat sel-sel konveksi yang saling berdekatan.
Gunung api perisai. Gunung api dengan kaki yang sangat lebar, terbentuk dari lava yang sangat cair dan kadang-kadang memiliki kaldera di puncaknya. Contoh gunung jenis ini adalah gunung-gunung api di kepulauan Hawaii dan di daerah Tharsis di planet Mars.
Hadley, sirkulasi. Sirkulasi udara akibat perbedaan suhu dalam arah lintang.
Halo (bulan atau matahari). Cincin cahaya yang disebabkan oleh pembiasan kristal-kristal es di awan cirrus.
Heliopause. Bagian tepi heliosfer. Di sini tekanan angin surya sama dengan tekanan materi antar planet.
Helioseismologi. Teknik analisis bagian dalam matahari dengan mengamati osilasi (getaran) yang berlangsung di permukaan matahari.
Heliosentrik. Teori yang menganggap matahari adalah pusat alam semesta.
Heliosfer. Bagian ruang antar planet yang dipenuhi oleh gas dan medan magnet matahari serta angin surya.
Heliosheath. Daerah transisi antara heliosfer dengan ruang antar planet.
High earth orbit (HEO) (orbit tinggi): orbit sekeliling bumi yang ketinggian rata-ratanya di atas 2.000 km.
 
Highly elliptical orbit (orbit eliptik tinggi): orbit sekeliling bumi yang eksentrisitas-nya di atas 0,5 termasuk GTO dan Molniya orbit
 
Homopause. Daerah di atmosfer di mana mulai terdapat lapisan-lapisan gas, tidak seperti pada lapisan di bawahnya di mana gas-gas masih tercampur secara homogen.
Hydrocode: kemampuan numerik komputer untuk mensimulasikan tumbukan hypervelocity.
 
Hypervelocity: kecepatan relatif antara dua benda yang secara umum melampaui kecepatan suara di dalam benda padat (sekitar 5 km/s) dan menghasilkan respon tumbukan yang tidak didominasi oleh efek kekuatan bahan.
 
Inclination (inklinasi): sudut antara bidang orbit sebuah benda antariksa dan bidang ekuator bumi.
 
Ionopause. Daerah perbatasan di inti komet tempat terjadinya transisi dari keadaan atom ke ion.
Ionosfer. Daerah atmosfer atas suatu planet tempat terionisasinya atom-atom.
Iridium. Unsur tanah jarang (rare-earth element) yang banyak terdapat di meteorit.
Isostasi. Keadaan kesetimbangan gaya apung batuan kerak bumi yang terletak di atas mantel bumi terhadap gaya gravitasi.
Jovian, planet. Planet-planet yang sejenis dengan Yupiter, yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
K/T, peristiwa. Terjadinya peristiwa kepunahan massal makhluk hidup 65 juta tahun yang lalu. Peristiwa yang berlangsung di antara zaman Cretaceous dan Tersier ini diduga berasal dari jatuhnya meteorit besar ke bumi.
Kaldera. Kawah vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi.
Kanal (di Mars). Garis-garis panjang dan sempit berwarna gelap di planet Mars yang menurut Schiaparelli dan Lowell merupakan saluran-saluran yang dibuat makhluk-makhluk cerdas di Mars untuk mengalirkan air dari daerah kutub Mars ke ekuatornya.
Katrat (clathrate). Suatu senyawa di mana salah satu komponen molekulnya terpe­rangkap dalam kisi-ksi kristal komponen yang dominan.
Kepepatan, derajat. Pada sebuah planet, ini adalah besaran yang dinyatakan dengan selisih jari-jari dalam arah ekuator dengan jari-jari dalam arah kutub dibagi dengan jari-jari dalam arah ekuator.
Kepler, hokum. Hukum yang ditemukan oleh Johannes Kepler yang menguraikan pergerakan planet.
Kerucut, irisan. Kurva hasil perpotongan kerucut lingkaran tegak dengan sebuah bidang datar. Kurva ini bisa berupa elips, lingkaran, parabola atau hiperbola.
Kirkwood, celah. Daerah di sekitar kedudukan asteroid yang tidak ditempati asteroid karena gangguan planet-planet besar.
Komet. Benda langit berbentuk gumpalan es kotor yang mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips yang sangat lonjong. Saat berada di dekat matahari sebagian materi yang ada di komet menguap akibat radiasi matahari dan menghasilkan ekor.
Kondrit (chondrite). Jenis meteorit batuan yang biasanya mengandung kondrul. Salah satu meteorit jenis ini misalnya meteorit kondrit karbon.
Kondrul (chondrule). Butiran debu bulat, terdiri dari silikat yang kaya besi, alumunium dan magnesium. Bahan ini banyak terdapat di dalam batuan meteorit purba.
Konduksi. Proses hantaran energi secara langsung melalui hantaran oleh atom atau elektron.
Konglomerat. Batuan keras yang tersusun dari kumpulan batuan kecil-kecil yang bermacam-macam jenisnya.
Konjungsi atas (superior conjunction). Kedudukan planet inferior saat planet itu memiliki bujur yang sama dengan bujur matahari dan terletak di belakang matahari.
Konjungsi dalam (inferior conjunction). Kedudukan planet inferior saat planet itu memiliki bujur yang sama dengan bujur matahari dan terletak di antara bumi dan matahari.
Konjungsi. Konfigurasi planet saat bujur planet itu berada pada kedudukan yang sama dengan matahari.
Korona, lubang. Daerah di fotosfer matahari yang tidak memancarkan pancaran-pancaran yang mebentuk korona.
Korona. Bagian terluar angkasa matahari.
Kosmik, komposisi. Jumlah materi yang terdapat pada materi antar bintang di sekitar kedudukan matahari. Jumlah ini diperkirakan sama dengan jumlah materi yang membentuk tata surya kita.
Kromosfer. Daerah angkasa matahari yang terletak di antara fotosfer dan korona.
Kuiper, Sabuk. Daerah di tata surya yang berbentuk lingkaran dan mengandung planetesimal yang tersusun dari es. Daerah ini berjarak 40-100 satuan astronomi dari matahari. Pluto terdapat di bagian dalam Sabuk Kuiper ini. 
Lagrange, asteroid (satelit). Benda-benda langit yang menempati titik Lagrange pada suatu sistem orbit benda langit. Posisi benda-benda ini membentuk segitiga sama sisi terhadap benda-benda yang lebih besar. Contoh dari asteroid jenis ini adalah asteroid Troya yang menjadi benda ketiga dalam sistem matahari dan Yupiter.
Lagrange, titik. Lima buah titik yang terletak pada bidang tempat kedudukan sepasang benda langit yang saling mengorbit sesamanya. Benda ketiga yang massanya kecil dan terdapat di titik-titik ini akan berada dalam keadaan kesetimbangan terhadap dua benda yang lebih besar.
Lempeng, tektonik. Pergerakan yang berlangsung pada kerak bumi.
Librasi. Osilasi kecil yang berlangsung pada satelit yang memiliki orbit sinkron sehingga permukaan satelit yang bisa diamati dari benda yang dikitari satelit itu lebih dari setengah seluruh permukaan satelit.
Light gas gun: senapan dua-tingkat yang menggunakan gas ringan terkompresi tinggi (seperti hidrogen) untuk mempercepat proyektil hingga mencapai kecepatan 5-10 km/s di bawah kondisi yang terkendali-baik.
 
Litosfer. Bagian terluar lapisan bumi yang terdapat sampai pada kedalam­an 50 - 100 km.
Low earth orbit (LEO) (orbit rendah): orbit sekeliling bumi dengan ketinggian rata-rata kurang dari 2.000 km.
 
Magma. Batuan cair yang terdapat di bagian dalam suatu planet.
Magnetopause. Bagian terluar magnetosfer suatu planet.
Magnetosfer. Daerah di sekeliling planet di mana pengaruh medan magnetnya lebih dominan dibanding­kan dengan angin surya.
Magnetosheath. Daerah yang terletak di antara muka gelombang kejut dan magnetopause. Di daerah ini plasma angin surya bergerak mengelilingi magnetosfer.
Magnetotail. Bagian magnetosfer suatu planet yang memanjang akibat tiupan angin surya.
Mantel. Lapisan suatu planet yang terletak di antara kerak dan intinya dan tersusun dari bahan berkerapatan tinggi.
Mare. Daerah berwarna gelap di bulan dan Mars yang relatif mulus dan berasal dari aliran basalt.
Matahari muda, paradox. Kontradiksi antara adanya air yang terdapat pada saat bumi masih muda (sekitar 4 milyar tahun yang lalu) dan perhitungan bahwa pada saat itu matahari hanya memancarkan radiasi sebanyak 70% dari yang dipancarkannya sekarang. Pada saat itu seharusnya radiasi matahari tidak cukup untuk membuat air di bumi berada dalam keadaan cair, dan bumi akan diselimuti es. Akan tetapi, bukti-bukti geologis menunjukkan bahwa pada saat itu air di permukaan bumi berada dalam keadaan cair.
Matahari, bintik. Daerah di permukaan matahari yang relatif lebih dingin diban­dingkan dengan permukaan matahari sekitarnya.
Matahari, konstanta. Jumlah radiasi matahari yang diterima di atas atmosfer bumi tiap satuan waktu, tiap satuan luas dan tegak lurus dengan arah matahari.
Matahari, proto. Akumulasi materi yang akan menjadi matahari.
Matahari, siklus bintik. Perubahan jumlah bintang matahari secara periodik dengan perioda sekitar 11 tahun.
Maunder, minimum. Kurun waktu saat aktivitas matahari menjadi rendah sekali dan bintik matahari yang nampak di permukaan matahari menjadi sedikit sekali. Masa ini berlangsung antara tahun 1640 sampai 1710.
Meridian (bumi)Lingkaran besar di permukaan bumi yang melewati suatu tempat tertentu dan kutub-kutub bumi.
Meridian (langit). Lingkaran besar yang melewati zenith pengamat dan kutub-kutub langit.
Mesosfer. Daerah di atmosfer yang terletak di antara stratosfer dengan termosfer. Di daerah ini temperatur menurun dengan bertambah­nya ketinggian.
Metamorf, batuan. Batuan yang berubah menjadi batuan jenis lain melalui proses pemanasan, tekanan, atau reaksi kimia oleh cairan yang ada di dalam batuan itu.
Meteor sporadic. Meteor yang tidak bersumber dari suatu hujan meteor.
Meteor, hujan. Sejumlah besar meteor yang nampak bergerak dari satu titik di langit. Peristiwa ini disebabkan berpapasannya bumi dengan partikel-partikel meteoroid dalam lintasannya.
Meteor. Kilatan cahaya terang saat sebuah meteoroid memasuki atmosfer bumi dan terbakar.
Meteorit Meteoroid yang dalam lintasannya menembus atmosfer bumi tidak habis terbakar dan jatuh ke permukaan bumi.
Meteoroid. Pertikel meteorit yang masih melayang di angkasa sebelum masuk ke atmosfer bumi.
Mikrometeorit. Meteorit yang ukurannya kurang dari 1 milimeter.
Mission-related object: benda yang sengaja dilepaskan dari satelit atau roket sepanjang misi berlangsung. Benda-benda ini biasanya tidak berguna lagi setelah dilepaskan sehingga terkadang disebut sebagai "operational debris". Contoh mission-related debris adalah perangkat-perangkat separasi dan stabilisasi peluncur satelit, penutup sensor, dan perisai pengaman sementara. Serpihan yang berasal dari breakup yang disengaja tidak termasuk mission-related object.
 
Mohorovicic, diskontinuitas. Daerah perbatasan antara kerak dan mantel bumi.
Molniya orbit (orbit molniya): orbit eliptik tinggi dengan inklinasi antara 63-65 derajat, periode sekitar 12 jam, dan apogee di atas belahan bumi utara. Karena sebagian besar waktunya dihabiskan di atas lintang tengah di belahan bumi utara maka orbit molniya ini tepat dipakai untuk jasa komunikasi dan peringatan dini di wilayah tersebut.
 
Muka gelombang kejut (bow shock). Daerah perbatasan dalam magnetosfer suatu planet tempat terjadinya penurunan kecepatan angin surya. Di situ angin surya mengalami kenaikan suhu, termampatkan dan terbelokkan.
Mulia, gas. Gas-gas yang sulit bereaksi dengan unsur-unsur lain, yaitu helium, neon, argon, kripton, ksenon dan radon.
Nadir. Titik pada bola langit yang terletak 180o dari zenith.
Objek Sabuk Kuiper. Nama untuk berbagai objek yang terletak di Sabuk Kuiper, yaitu daerah yang terletak di bagian luar tata surya.
Oort, awan. Daerah yang terletak sampai 100.000 satuan astronomi dari matahari dan diperkirakan menjadi tempat kedudukan inti-inti komet.
Orbit, resonansi . Gejala yang terjadi ketika interaksi gravitasi antara dua anggota tata surya membuat harga perbandingan perioda orbit kedua objek ini berupa bilangan bulat. Sebagai contoh, selama Neptunus dua kali mengelilingi matahari, Pluto berotasi tiga kali dalam orbitnya.
Orbital debris (sampah antariksa): benda antariksa buatan yang mengitari bumi selain satelit yang masih berfungsi. Selongsong roket yang sudah terpakai, mission-related objects, pecahan-pecahan dari breakups dan deterioration, satelit yang tidak lagi berfungsi, dan partikel-partikel aluminum dari buangan roket padat semuanya tergolong sampah antariksa.
 
Orbital lifetime reduction (reduksi kalahidup orbit): percepatan peluruhan alami benda antariksa untuk mengurangi masa orbitnya. Reduksi kalahidup orbit dapat dicapai melalui penggunaan bahan bakar (propulsive manuver), penyebaran balon-balon atau alat lain yang dapat digunakan untuk memperbesar hambatan udara, dan teknik-teknik lain.
 
Orbital regions (wilayah orbit): daerah orbit benda antariksa yang ditentukan oleh ketinggiannya. Beberapa wilayah orbit yang makin sering dipakai adalah: low earth orbit (LEO), sun-synchronous orbit (SSO), high earth orbit (HEO), circular semisynchronous orbithighly elliptical orbit,geostationary transfer orbit (GTO), molniya orbitgeostationary earth orbit (GSO), geosynchronous earth orbit (GEO).
 
Organic. Senyawa yang mengandung karbon, tidak harus dihubungkan dengan kehidupan.
Paleomagnetisme. Orientasi medan magnet zaman dahulu yang terekam di dalam batuan.
Palimpsest. Semacam kawah berbentuk bulat pada satelit planet superior (planet luar) dan dianggap sebagai akibat benturan benda asing.
Pangaea. Bergabungnya seluruh benua di bumi menjadi satu benua maha raksasa 225 juta tahun yang lalu.
Parabola. Irisan kerucut dengan eksentrisitas 1. Bentuk ini dihasilkan oleh bidang yang memotong kerucut sejajar garis yang terletak pada selubung kerucut itu.
Pasang surut, gaya. Gaya gravitasi diferensial yang membuat sebuah benda mengalami perubahan bentuk.
Pasang surut, pemanasan. Timbulnya panas pada sebuah obyek akibat gaya pasang surut yang ditimbulkan oleh obyek lain yang lebih besar. Proses ini diduga berperan dalam membangkitkan vulkanisme di Io.
Penggelapan tepi. Gejala yang terjadi pada sebuah bintang atau matahari di mana bagian tepi piringan lebih gelap dibandingkan dengan bagian tengahnya.
Perihelion. Kedudukan sebuah planet saat mencapai jarak terdekat dengan matahari.
Perioda sideris. Perioda revolusi sebuah benda langit diukur terhadap suatu bintang tertentu.
Perioda sinodis. Waktu yang diperlukan antara dua konfigurasi serupa suatu planet berturut-turut, misalnya dari oposisi ke oposisi, atau konjungsi ke konjungsi.
Piroksen. Mineral batuan feromagnesium yang mengandung rantai tunggal inosilikat (Si2O6) yang sangat panjang. 
Plage. Daerah terang di permukaan matahari yang diamati pada suatu panjang gelombang tertentu.
Plagioklas. Sejenis feldspar dan merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak terdapat.
Planet. Sembilan benda langit besar yang mengorbit matahari. Bisa juga benda-benda gelap yang mengorbit bintang lain.
Planetarium. Alat untuk memproyeksikan bintang, planet dan pergerakannya pada sebuah kubah.
Planetesimal. Bahan-bahan dasar pembentuk planet dan asteroid yang ukurannya lebih besar dari ukuran debu dan gas.
Planetologi perbandingan. Telaah ilmu keplanetan yang memberi penekanan pada kesamaan dan perbedaan planet-planet dan meninjaunya berdasarkan pada proses-proses yang berlaku menyeluruh di seluruh sistem keplanetan tersebut.
Planetologi. Bidang ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika dan kimiawi planet-planet.
Plasma angkasa, fisika (space plasma physics). Telaah magnetosfer planet, angin surya, korona matahari dan interaksinya.
Plasma, ekor. Komponen ekor komet yang terionisasi dan terarah menjauhi matahari.
Plasma, torus. Daerah berbentuk donat di sekeliling planet Yupiter dekat orbit Io dan merupakan daerah magnetosfer Yupiter yang paling aktif.
Prakambria. Kurun waktu tertua dalam masa geologi. Berlangsung sebelum massa Kambria yang berlangsung sekitar 570 juta tahun yang lalu.
Presesi. Rotasi sumbu benda yang sedang berputar dan memiliki lintasan berbentuk kerucut.
Primitive. Dalam pembahasan planet-planet dan meteorit berarti benda yang secara kimiawi tidak mengalami perubahan sejak pembentukannya. Komposisi kimia benda ini sama dengan komposisi kimia tata surya awal. Istilah ini bisa juga berarti komposisi atmosfer suatu planet yang belum mengalami evolusi.
Primordial. Kurun waktu yang berlangsung di sekitar saat pembentukan tata surya, sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu.
Prograde. Lintasan orbit atau rotasi benda yang bergerak dalam arah berlawanan arah jarum jam dilihat dari kutub utara ekliptika.
Protoplanet. Akumulasi materi di calon matahari yang nantinya akan menjadi planet.
Resonansi. Suatu keadaan di mana suatu obyek yang mengorbit obyek lain mengalami gangguan gravitasi oleh obyek yang dikitarinya.
Retrograde. Gerak orbit atau rotasi yang berjalan mundur bila dibandingkan dengan arah gerak yang umum berlangsung di tata surya.
Roche, batas. Jarak kritis di mana pada jarak yang lebih kecil dari jarak ini satelit yang mengorbit sebuah planet akan hancur akibat gaya gravitasi planet induknya.
Satelit gembala. Satelit yang memelihara struktur cincin suatu planet melalui interaksi gravitasinya. Contoh hal ini adalah Prome­theus dan Pandora yang menjadi satelit Saturnus di mana kedua satelit ini mengorbit tepat sebelah menyebelah cincin F.
Seismik, tomografi. Teknik pembuatan peta tiga dimensi dari bagian dalam bumi dengan cara analisis gelombang seismik.
Sergotit (shergottite). Sejenis meteorit yang diduga berasal dari planet Mars.
Silikat. Batuan atau mineral yang struktur kristalnya didominasi oleh atom silikon dan oksigen.
Sinkron, orbit. Orbit suatu benda langit yang mengelilingi sebuah planet di mana perioda orbit benda sama dengan perioda rotasi planet induknya.
Solstice. Dua titik di bola langit tempat kedudukan matahari saat berada paling jauh dari ekuator langit.
Spicule. Semburan materi yang terjadi di kromosfer matahari.
Stishovite. Sejenis silikat yang sangat mampat. Bahan ini terbentuk akibat panas dan tekanan yang amat tinggi saat terjadinya benturan meteorit.
Stratigrafi. Sejarah geologi suatu daerah ditinjau dari segi lapisan-lapisan batuannya.
Stratosfer. Salah satu lapisan atmosfer bumi yang terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer. Di lapisan ini temperatur bertambah dengan bertambahnya ketinggian.
Subduksi (subduction). Proses yng berlangsung saat kerak suatu planet terdesak masuk ke daerah mantel.
Sumbu panjang. Diameter maksimum sebuah elips.
Sumbu pendek. Diameter minimum sebuah elips.
Sun-synchronous orbit (SSO): orbit LEO retrograde dengan bidang orbit yang berputar dengan laju yang sama dengan laju
 
Supergranulasi. Sel-sel konveksi di permukaan matahari dengan ukuran yang sangat besar.
Superior, planet. Planet yang jaraknya dari matahari lebih jauh dari jarak bumi-matahari.
Superrotasi. Rotasi atmosfer sebuah planet dengan laju lebih besar dari pada rotasi planet itu sendiri.
Tahun sideris. Perioda revolusi bumi mengelilingi matahari diukur terhadap bintang.
Tahun tropis. Perioda revolusi bumi mengelilingi matahari diukur terhadap titik ekuinoks 21 Maret.
Tektite. Kaca silikat yang kecil dan bulat. Terbentuk saat jatuhnya meteorit ke bumi.
Tektonik. Berhubungan dengan gaya-gaya yang bekerja pada kerak suatu planet.
Terminator. Perbatasan antara bagian benda langit (bulan, planet atau komet) yang mendapat cahaya matahari dan yang tidak mendapat cahaya matahari.
Termosfer. Daerah di atmosfer di mana temperatur naik dengan bertambahnya ketinggian akibat pemanasan oleh ionosfer.
Tholin. Bahan organik berwarnam kemerahan yang terbentuk dalam simulasi pancaran radiasi ultraungu yang dijatuhkan pada gas yang banyak terdapat di lingkungan planet.
Titius-Bode, hokum. Deret numerik yang dibuat pada abad 18 oleh Titius dan Bode yang menunjukkan jarak planet dari matahari.
Tropopause. Daerah perbatasan antara troposfer dengan stratosfer.
Troposfer. Daerah terbawah atmosfer bumi tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan iklim bumi.
Van Allen, sabuk radiasi. Daerah magnetosfer bumi tempat terperangkapnya partikel-partikel bermuatan dari matahari.
Zodiac. Sabuk selebar 18o yang terletak sebelah menyebelah ekliptika.
Zodiak, cahaya. Pancaran cahaya lemah yang disebabkan hamburan cahaya matahari oleh debu antar planet yang terletak di dekat bidang eklipti­ka. Debu ini datang dari tumbukan antar asteroid dan kegiatan komet.
 
 http://www.infoastronomy.co.vu/p/kamus.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pegasus Astro Club Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Pegasus Astro Club. Gambar tema oleh sololos. Diberdayakan oleh Blogger.