Info Astronomy - Anda seorang fotografi? Mungkin objek berupa komet menjadi sebuah objek yang sangat bagus untuk koleksi foto Anda.
Untuk memotret komet terang seperti komet ISON (C/2012 S1), butuh sebuah Digital Single-Lens Reflex (DSLR), kamera yang dilengkapi dengan lensa standar (lensa 18-55mm) dan dipasang pada tripod.
Ingat bahwa Anda akan perlu untuk mengoperasikan kamera secara manual
("M") mode. Itu akan memberikan Anda kendali penuh atas pengaturannya.
Fokus, tentu saja. Pilih bintang terang, Bulan, atau bahkan komet itu
sendiri jika langit cukup cerah. Banyak DSLR yang dilengkapi "live view"
mode, yang memungkinkan Anda memperbesar fokus pada layar kamera,
membuat akurasi fokus lebih mudah.
Selanjutnya, mengatur aperture lensa dengan nilai terlebar
(terendah f / ratio) dan ISO antara 400 dan 800. Untuk saat-saat ketika
komet ISON muncul redup, ISO yang lebih tinggi di kisaran 1600-3200
dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.
Hal lain harus ada dalam astrofotografi adalah tripod yang kokoh. Karena
tanpa benda itu, hasil astrofotografi Anda akan mengecewakan.
Anda juga membutuhkan sebuah remote shutter release untuk
mengambil eksposur tanpa benar-benar harus menyentuh kamera. Karena
sedikit getaran dari jari saja membuat hasil foto menjadi tidak bagus.
Lewat teleskop
Tentu saja, dengan teleskop yang dilengkapi dengan perangkat charge-coupled (CCD) kamera, Comet ISON lebih mudah terlihat bahkan ketika tidak pada puncaknya.
Anda dapat menggunakan teleskop apapun untuk memotret komet. Anda dapat
menggunakan DSLR yang dipasang pada teleskop. Sebuah kamera CCD khusus
tentu tidak murah, tapi menawarkan kualitas gambar terbaik.
Ketika Anda memeriksa gambar komet ISON yang Anda mengambil melalui teleskop, Anda akan melihat bahwa komet bergerak.
Apa yang Anda lihat adalah gerakan orbital sebenarnya dari komet.
Beberapa komet bergerak jauh lebih cepat daripada yang lain, tetapi
biasanya eksposur tunggal lebih dari 5 menit akan menghasilkan komet
yang tertinggal dalam gambar.
Solusi yang mudah adalah dengan mengambil beberapa eksposur singkat.
Jadi, alih-alih satu paparan 5 menit, mengambil lima eksposur 1 menit
dan kemudian tumpukan gambar yang dihasilkan, menyelaraskan pada komet
itu sendiri.
Ini akan menghasilkan sebuah komet yang tajam bagus tapi bintang-bintang
akan menjadi panjang. Namun, metode ini adalah salah satu yang paling
digunakan pencitra komet.
Selamat memotret!
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Follow us on facebook
Popular Posts
-
Ilustrasi diameter perbandingan Westerlund 1 BKS AS, NML Cygni dan Matahari. Kredit: Penulis, Info Astronomy Info Astronomy - S...
-
Pegasus (Kuda Terbang) adalah suatu rasi bintang di belahan utara, dinamai dari mitologi Pegasus . Rasi ini adalah salah satu dari 88 r...
-
Rasi bintang Orion. Kredit: Earthsky.org Info Astronomy - Kebanyakan sebuah rasi bintang hanya memiliki satu bintang palin...
Fase Bulan Hari Ini
Kalender Astronomi
9 Okt: Bulan-Mars | Bulan-Venus
10 Okt: Bulan-Jupiter
11 Okt: Bulan di Apogee
12 Okt: Oposisi Uranus
13 Okt: Bulan Baru
16 Okt: Bulan-Saturnus
18 Okt: Mars-Jupiter
22 Okt: Hujan Meteor Orionid
26 Okt: Bulan di Perigee | Venus-Jupiter
27 Okt: Bulan Purnama
Sumber : langitselatan.com
10 Okt: Bulan-Jupiter
11 Okt: Bulan di Apogee
12 Okt: Oposisi Uranus
13 Okt: Bulan Baru
16 Okt: Bulan-Saturnus
18 Okt: Mars-Jupiter
22 Okt: Hujan Meteor Orionid
26 Okt: Bulan di Perigee | Venus-Jupiter
27 Okt: Bulan Purnama
Sumber : langitselatan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar